Pages

Jumat, 01 Februari 2013

DEWATA (dewan anak wajo tomaradeka)



Dewan Anak adalah merupakan wadah partisipasi aktif anak Indonesia, tempat dimana anak-anak/remaja bisa menyampaikan aspirasi, gagasan, ide dan pendapat mereka yang berkaitan dengan seluruh aspek yang berkaitan dengan tumbuh kembang dan kehidupan mereka.
Anak sebagai tunas, potensi, dan generasi muda sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategis dan mempunyai ciri serta sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan. Dewan Anak Wajo sebagai mobilisasi masa depan anak.

Pendirian DEWAN ANAK WAJO berawal dari cakrawala berfikir kelompok yang berkembang begitu pesat di remaja, kemudian mereka secara kritis telah mampu melihat bahwa perkembangan kehidupan masa yang akan datang sangat bergantung kepada sejauh mana orang dewasa mampu membuat kehidupan anak hari ini jadi lebih baik. Hanya saja realitanya begitu memperlihatkan karena masih belum banyak orang dewasa, masyarakat dan organisasi baik swasta maupun pemerintah yang menempatkan issue pemenuhan dan perlindungan anak menjadi persoalan penting. Disisi lain, bagitu banyak kebijakan yang diambil belum sepenuhnya berpihak kepada kepentingan anak.
Dengan Tujuan mendorong perubahan tersebut, muncullah ide untuk membentuk sebuah wadah yang mampu menampung berbagai ide dan gagasan anak terhadap kehidupan anak. Mengorganisir diri adalah salah satu kata kuncinya. Hal ini sejalan dengan yang prinsip dasar hak-hak anak yaitu “hak untuk berpartisipasi”.

Maka pada bulan Oktober 2012, dengan di fasilitasi oleh KOPIASMARA (Komite Perlindungan Dan Pusat Studi Anak),Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Wajo, maka diadakanlah kegiatan Kongres Anak  yang pada gilirannya menjadi cikal bakal terbentuknya Dewan Anak Wajo dengan kepengurusan periode 2012-2014 yaitu ANDI AGUS SALIM sebagai Ketua, untuk mewujudkan keorganisasian yang kuat, maka bersamaan dengan itu Kepengurusan Dewan Anak Wajo ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Wajo
Sejak saat itu berbagai kegiatan dan program telah di susun

KALIMAT ALUMNI SMPN 1 MAJAULENG

UNTUK semua teman teman alumni SMPN 1 MAJAULENG agar jangan pernah lupa masa masa smp masa putih biru yang selalu ceria penuh dengan canda tan taw abersama . Begitupun dengan guru-guru dan staf dari SMPN 1 MAJAULENG yang kita tahu bersama bahwa merakalah yang telah membantu kita semua mencapai mimpi yang kita idamkan , mkin semua alumni tahu bahwa SMPN 1 MAJAULENG adalah smp tertua ke 2 di wajo setelah SMPN 1 SENGKANG .
    SMPN 1 MAJAULENG TELAH BERHASIL MENGUKIR PRESTASI YANG GEMILANG dan mampu bersaing dengan sekolah-sekolah yang berada di perkotaan ,kemampuan setiap siswa-siswi yang dimiliki SMPN 1 MAJAULENG atau yang akrap di sebut SPENSA MAJAULENG ini bisa membuka mata para pengamat pendidikan baik dari dinas maupun masyarakat .

     SMPN 1 MAJAULENG telah banyak menghasilkan alumni alumni yang berada di bangku pemerintahan, politik ,bisnis , bahkan bnyak lagi yang belum diketahui dan telah berhasil di luar kabupaten WAJO, LUAR pulau Sulawesi , bahkan ada yang telah berhasil di  luar negri dan kini tlah kembali ke Indonesia karna alumni Spensa Majauleng tahuuntuk apa ia  bekerja di luar sana jika belum bisa memperbaiki negaranya sendiri cukuplah ilmunya yang dibawa plang  jangan sampai kita yang direbut bangssa lain .

Pesan trakhir dari saya "JANGAN PERNAH TAKUT ,MERASA MALU ,ATAUPUN PSIMIS DENGAN KEADAAAN SEBAB ALUMNI SPENSA MAJAULENG ADALAH ORANG* YANG HEBAT DAN SAYA INGIN KATAKAN LAGI BAHWA SAYA BANGGA JADI ALUMNI SPENSA MAJAULENG KARNA BERKAT SEKOLAH INILAH  SAYA BISA SEPERTI SAAT INI"

BLOGWALKING BLOGGER WAJO


BLOGWALKING Komunitas Blogger Wajo akan menjadi agenda awal tahun yang di adakan pada tanggal 3 februari 2013. Kegiatan ini Insya Allah akan di hadiri 100 peserta dari berbagai sekolah, kampus dan masyarakat umum yang ada di Kab. Wajo
Blog telah banyak memberi kontribusi bagi perkembangan media massa. Berkat Tulisan Blog, kemajuan teknologi bisa dibaca oleh banyak orang.Blog merupakan dunia yang mengasyikkan dan memberi banyak manfaat terutama untuk pengambangan skill. Pelajar dan mahasiswa pun perlu dikenalkan dan diakrabkan dengan dunia cityzen journalism.
brosur blogwalking
Adanya program  blogger wajo: ”Belajar berinteraksi dengan dunia maya melalui tulisan merupakan salah satu ikhtiar dalam rangka mengembangkan skills remaja di Indonesia dalan dunia jurnalistik/kepenulisan dan blogger. Materi dalam pelatihan menulis ini tidak membebani pelajar dengan tema-tema yang berat, namun diupayakan peserta meraa senang dan enjoy di dalam mengikuti pelatihan. Dengan Pelatihan ini diharapkan akan memunculkan remaja dan pelajar yang memiliki kemampuan di dalam mengelola media secara handal untuk semakin mempercepat pencapaian tujuan organisasi atau pergerakan.
Biaya Tiket Seminar hanya Rp.25.000 perorang, dengan fasilitas yang ia dapatkan :
-Lunch
-Sertifikat
-Coffe Break
-Snack
-Kartu Internet Unlimted
-Internet Gratis
-Souvenir KBW
-Doorprize
-Lomba Hadiah Gadget
Waktu dan Tempat Pelaksanaan :
Hari Minggu 3 Februari 2013
08:00-selesai WITA
Ruang Pola Kantor Bupati Wajo

Untuk Informasi selajutnya silahkan hubungi :
Andi Agus (085656717778)
Andi Dirga (085656810171)
Andi Griya (08996747376)

AKIBAT MENGHINA AL QUR'AN

MENGHINA AL QUR'AN, AKHIRNYA DIHINAKAN DAN DIPERMALUKAN

"DOSEN LIBERAL SOK PINTAR"

Dosen: "Saya bingung. Banyak Umat Islam di seluruh dunia lebay. Kenapa harus protes dan demo besar-besaran cuma karena tentara amerika menginjak, meludahi dan mengencingi Al-Quran? Wong yang dibakar kan cuma kertas, cuma media tempat Quran ditulis saja kok. Yang Qurannya kan ada di Lauh Mahfuzh. Dasar ndeso. Saya kira banyak muslim yang mesti dicerdaskan."

Meskipun pongah, namun banyak mahasiswa yang setuju dengan pendapat dosen liberal ini. Memang Qur'an kan hakikatnya ada di Lauh Mahfuz.
Tak lama sebuah langkah kaki memecah kesunyian kelas. Sang
mahasiswa kreatif mendekati dosen kemudian mengambil diktat kuliah si dosen, dan membaca sedikit sambil sesekali menatap tajam si dosen.
Kelas makin hening, para mahasiswa tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Mahasiswa: "Wah, saya sangat terkesan dengan hasil analisa bapak yg ada disini."ujarnya-­ sambil membolak balik halaman diktat tersebut.

"Hhuuhhh...."semua orang di kelas itu lega karena mengira ada yang tidak beres.

Namun Tiba-tiba sang mahasiswa meludahi, menghempaskan dan kemudian menginjak-injak-­ diktat dosen tersebut. Kelas menjadi heboh. Semua orang kaget, tak terkecuali si dosen liberal.

Dosen: "kamu?! Berani melecehkan saya?! Kamu tahu apa yang kamu lakukan?! Kamu menghina karya ilmiah hasil pemikiran saya?! Lancang kamu ya?!"

Si dosen melayangkan tangannya ke arah kepala sang mahasiswa kreatif, namun ia dengan cekatan menangkis dan menangkap tangan si dosen.

Mahasiswa: "Marah ya pak? Saya kan cuma nginjak kertas pak. Ilmu dan pikiran yang bapak punya kan ada di kepala bapak. Ngapain bapak marah kalau yang saya injak cuma media buku kok. Wong yang saya injak bukan kepala bapak. Kayaknya bapak yang perlu dicerdaskan ya??"

Si dosen merapikan pakaiannya dan segera meninggalkan kelas dengan perasaan malu yang amat sangat. Cepeek deeh..!!

"Itulah salah satu hukuman langsung dri Allah Ta'ala bagi siapa saja yang ingin mempermainkan atau mencaci maki Agama-Nya."

Pelajaran yang sangat berharga dari kisah di atas:

Tanamkanlah Aqidah yang benar kepada buah hati anda, Aqidah yang bersumber dari mata air yang Murni, yang tidak tercampur dengan kotoran Syirik, Bid'ah dan Khurafat, Yaitu Al Qur'an dan Sunnah Nabi -Shallallahu Alaihi wa Sallam- sesuai dengan pemahaman para As Salaf As Shaleh (Sahabat, Tabi'in, dan Tabi'ut Tabi'in serta para ulama yang meniti jalan mereka).

Dengan Aqidah dan keyakina yang benar, Allah Ta'ala akan menjaga seseorang dari penyimpangan, baik lahir dan batin.

Semoga Allah Ta'ala menunjukkan kepada kita kebenaran adalah kebenaran, serta memudahkan kita untuk mengikutinya, dan memperlihatkan kepada kita yang batil itu adalah sebuah kebatilan, serta memudahkan kita untuk menjauhinya, karena betapa banyak org yang tau itu kebenaran, namun Allah Ta'ala tdk mmberikannya hidayah utk mengikutinya, dan betapa banyak
org yg tau bahwa itu kebathilan, namun dia tidak diberikan hidayah untuk menjauhinya.

Mintalah kepada Allah Ta'ala hidayah Taufiq, agar dimudahkan untuk istiqamah di atas kebenaran

MENGENAI KEJAHATAN MENURUT PROFESOR DAN MAHASISWA

KISAH NYATA!!!

Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang
mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini, “Apakah Tuhan
menciptakan
segala yang ada?”.

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, “Betul, Dia yang
menciptakan
semuanya”. “Tuhan menciptakan semuanya?” Tanya professor sekali
lagi. “Ya,
Pak, semuanya” kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab, “Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti
Tuhan
menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip
kita
bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa
berasumsi bahwa
Tuhan itu adalah kejahatan.”

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor
tersebut.
Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi
dia
telah membuktikan kalau Kekristenan itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, “Profesor, boleh saya
bertanya sesuatu?”

“Tentu saja,” jawab si Profesor

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, “Profesor, apakah dingin itu
ada?”

“Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak
pernah
sakit flu?” Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, “Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada.
Menurut
hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas.
Suhu
-460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi
diam
dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata
dingin
untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.

Mahasiswa itu melanjutkan, “Profesor, apakah gelap itu ada?”

Profesor itu menjawab, “Tentu saja itu ada.”

Mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga
tidak
ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita
pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk
memecahkan
cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang
gelombang
setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap
suatu
ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut.
Kata
gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.”

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, “Profesor, apakah kejahatan itu
ada?”

Dengan bimbang professor itu menjawab, “Tentu saja, seperti yang
telah
kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV.
Banyak
perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara
tersebut
adalah manifestasi dari kejahatan.”

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi Anda
salah,
Pak. Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan.
Seperti
dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk
mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kajahatan.
Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia.
Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang
timbul dari
ketiadaan cahaya.”

Profesor itu terdiam.

Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein.

ANATOMI SEL DAN CAIRAN



 BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Semua sel dan jaringan tubuh mausia terendam dalam cairan yang komposisinya mirip dengan air laut, yang mencerminkan awal evolusi manusia. Agar fungsi sel berlangsung normal komposisi cairan harus relatif konstan. Komposisi cairan tersebut terdiri dari air dan zat terlarut baik yang termasuk elektrolit ataupun yang non elektrolit dimana keduanya saling berhubungan dan saling menyeimbangkan.
Cairan dalam tubuh manusia terbagi manjadi cairan intraselular dan ekstraselular, dan cairan ekstraselular dibagi menjadi cairan interstisial dan intravaskular. Semua pembagian ini pada prinsipnya saling menyeimbangkan. Jika tubuh melewati batas kompensasinya maka diperlukan sejumlah besar cairan intravena untuk mengkoreksi kekurangan cairan. Jika kompensasi ini tidak terjadi atau tidak adanya penanganan yang adekuat maka akan berdampak perfusi ke jaringan akan terganggu bahkan akan mengakibatkan kematian jaringan.
2.1 Molaritas, Molalitas, dan Ekuivalen
Satu mol menyatakan berat molekul yang dinyatakan dalam gram. Satu milimol 1/1000 dari 1 mol, atau beratnya dinyatakan dalam miligram. Molaritas adalah jumlah mol dari zat terlarut perliter larutan. Molalitas menyatakan mol dari zat terlarut per kilogram pelarut. Ekuivalensi biasanya digunakan pada zat yang mengandung ion. Jumlah ekuivalen dari sebuah ion dalam larutan adalah jumlah mol dikalikan dengan muatannya (valensi).6,9
2.2 Osmolaritas, Osmolalitas, dan Tonisitas
Osmosis adalah proses pergerakan dari air yang melewati membran semipermeabel yang disebabakan oleh perbedaan konsentrasi. Proses pergerakan air ini dari yang konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Tekanan osmotik adalah daya dorong air yang dihasilkan oleh partikel-partikel zat terlarut didalamnya. Tekanan osmotik tergantung dari jumlah zat yang tak terlarut didalamnya. Satu osmol sama dengan satu mol pada zat yang tidak dapat dipisahkan. Perbedaan 1 mili osmol per liter antara dua larutan menghasilkan tekanan osmotik sebesar 19,3 mmHg. Osmolaritas dari larutan adalah sama dengan jumlah osmol perliter larutan, dimana osmolalitas sama dengan jumlah osmol per kilogram pelarut.Tonisitas adalah istilah yang sering dipertukarkan dengan osmolaritas dan osmolalitas. Sebenarnya, tonisitas menggambarkan efek dari larutan terhadap volume sel. Larutan isotonik tidak mempunyai efek terhadap volume sel, sedangkan larutan hipotonik dan hipertonik akan meningkatkan dan menurunkan volume sel.6,9
2.3 Distribusi cairan tubuh
Komponen terbesar tunggal dari tubuh adalah air. Air bersifat pelarut bagi semua yang terlarut. Air tubuh total atau total body water (TBW) adalah persentase dari berat air dibandingkan dengan berat badan total, bervariasi menurut kelamin, umur, dan kandungan lemak tubuh. Air membentuk sekitar 60% dari berat seorang pria dan sekitar 50% dari berat badan wanita.1 Berikut ini adalah tabel persentase air (TBW) berdasarkan umur;



intravaskular (IVF) sebesar 5% dari TBW dan cairan interstisial (ISF) sebesar 15%. Sebesar 1-2% tergolong kedalam cairan transeluler seperti cairan serebrospinal, intraokular dan sekresi saluran cerna dan kesemua bagian ini memiliki komposisi elektrolit masing-masing.6,9
Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan non elektrolit. Non elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terlarut dan tidak bermuatan lisrtrik yang terdiri dari protein, urea, glukosa, oksigen, kardondioksida dan asam-asam organik. Garam yang terurai didalam air menjadi satu atau lebih partikel-partikel bermuatan disebut ion atau elektrolit. Elektrolit tubuh terdiri dari natrium (Na+), kalium (K+), kalsium (Ca2+), magnesium (Mg2+), klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO42-) dan sulfat (SO42-). Ion yang bermuatan posisitf disebut kation dan yang bermuatan negatif disebut anion9.
Dibawah ini adalah tabel komposisi elektrolit yang mengisi masing-masing kompartemen.
2.4 Cairan intraselular
Membran sel bagian luar memegang peranan penting dalam mengatur volume dan komposisi intraselular. Pompa membran-bound ATP-dependent akan mempertukarkan Na dengan K dengan perbandingan 3:2. Oleh karena membran sel relativ tidak permeable tehadap ion Na dan ion K, oleh karenanya potasium akan dikonsentrasikan di dalam sel sedangkan ion sodium akan dikonsentrasiksn di ekstra sel. Potasium adalah kation utama ICF dan anion utamanya adalah fosfat. Akibatnya, potasium menjadi faktor dominant yang menentukan tekanan osmotik intraselular, sedangkan sodium merupakan faktor terpenting yang menentukan tekanan osmotik ekstraselular.6,9
Impermeabilitas membran sel terhadap protein menyebabkan konsentrasi protein intraselular yang tinggi. Oleh karena protein merupakan zat terlarut yang nondifusif (anion),rasio pertukaran yang tidak sama dari 3 Na+ dengan 2 K+ oleh pompa membran sel adalah hal yang penting untuk pencegahan hiperosmolaritas intraselular relativ. Gangguan pada aktivitas pompa Na-K-ATPase seperti yang terjadi pada keadaan iskemi akan menyebabkan pembengkakan sel.6
2.5 Cairan ekstraselular
Fungsi dasar dari cairan ekstraselular adalah menyediakan nutrisi bagi sel dan memindahkan hasil metabolismenya. Keseimbangan antara volume ektrasel yang normal terutama komponen sirkulasi (volume intravaskular)adalah hal yang sangat penting. Oleh sebab itu secara kuantitatif sodium merupakan kation ekstraselular terpenting dan merupakan faktor utama dalam menentukan tekanan osmotik dan volume sedangkan anion utamanya adalah klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3-). Perubahan dalam volume cairan ekstraselular berhubungan dengan perubahan jumlah total sodium dalam tubuh. Hal ini tergantung dari sodium yang masuk, ekskeri sodium renal dan hilangnya sodium ekstra renal.6,9
2.6 Cairan interstisial (ISF)
Normalnya sebagian kecil cairan interstisial dalam bentuk cairan bebas. Sebagian besar air interstisial secara kimia berhubungan dengan proteoglikan ekstraselular membentuk gel. Pada umumnya tekanan cairan interstisial adalah negatif ( kira-kira -5 mmHg). Bila terjadi peningkatan volume cairan iterstisial maka tekanan interstisial juga akan meningkat dan kadang-kadang menjadi positif. Pada saat hal ini terjadi, cairan bebas dalam gel akan meningkat secara cepat dan secara klinis akan menimbulkan edema. Hanya sebagian kecil dari plasma protein yang dapat melewati celah kapiler, oleh karena itu kadar protein dalam cairan interstisial relatif rendah (2 g/Dl). Protein yang memasuki ruang interstisial akan dikembalikan kedalam sistim vaskular melalui sistim limfatik.6,9
2.7 Cairan intravaskular (IVF)
Cairan intravaskular terbentuk sebagai plasma yang dipertahankan dalam ruangan intravaskular oleh endotel vaskular. Sebagian besar elektrolit dapat dengan bebas keluar masuk melalui plasma dan interstisial yang menyebabkan komposisi elektrolit keduanya yang tidak jauh berbeda. Bagaimanapun juga, ikatan antar sel endotel yang kuat akan mencegah keluarnya protein dari ruang intravaskular. Akibatnya plasma protein (terutama albumin) merupakan satu-satunya zat terlarut secara osmotik aktif dalam pertukaran cairan antara plasma dan cairan interstisial. Peningkatan volume ekstraselular normalnya juga merefleksikan volume intravaskular dan interstisial. Bila tekanan interstisial berubah menjadi positif maka akan diikuti dengan peningkatan cairan ekstrasel yang akan menghasilkan ekspansi hanya pada kompartemen cairan interstisial. Pada keadaan ini kompartemen interstisial akan berperan sebagai reservoir dari kompartemen intravaskular. Hal ini dapat dilihat secara klinis sebagai edema jaringan.6
Koloid disebut juga sebagai cairan pengganti plasma atau biasa disebut “plasma substitute” atau “plasma expander”. Di dalam cairan koloid terdapat zat/bahan yang mempunyai berat molekul tinggi dengan aktivitas osmotik yang menyebabkan cairan ini cenderung bertahan agak lama (waktu paruh 3-6 jam) dalam ruang intravaskuler. Seperti disebutkan sebelumnya, koloid adalah molekul besar yang tidak melintasi hambatan diffusional secara mudah seperti kristaloid. Cairan koloid dimasukkan ke dalam ruang
Universitas Sumatera Utara
vaskuler. Olehkarena itu koloid memiliki kecendrungan yang lebih besar untuk tetap bertahan dan meningkatkan volume plasma dibandingkan dengan cairan kristaloid.6
2.8 Perpindahan cairan antar kompartemen
Cairan tubuh dan zat terlarut didalamnya berada dalam mobilitas yang konstan. Pertama cairan akan dibawa melalui pembuluh darah, dimana mereka bagian dari IVF. Kemudian secara cepat cairan dari IVF akan saling bertukar dengan ISF melalui membran kapiler yang semipermeabel dan akhirnya ISF akan bertukar dengan ICF melalui membran sel yang permeable selektif. Difusi adalah gerakan acak dari molekul yang disebakan energi kinetik yang dimilikinya dan bertanggung jawab terhadap sebagian besar pertukaran cairan dan zat terlarutnya antara kompartemen satu dengan yang lain. Kecepatan difusi suatu zat melewati sebuah membran tergantung pada (1) permeabilitas zat terhadap membran, (2) perbedaan konsentrasi antar dua sisi, (3) perbedaan tekanan antara masing-masing sisi karena tekanan akan memberikan energi kinetik yang lebih besar, dan (4) potensial listrik yang menyeberangi membran akan memberi muatan pada zat tersebut.6,14
Difusi antara cairan interstisial dan cairan intraselular dapat terjadi melalui beberapa mekanisme: (1)secara langsung melewati lapisan lemak bilayer pada membran sel, (2) melewati protein chanel dalam membran, (3) melalui ikatan dengan protein carier yang reversible yang dapat melewati membran (difusi yang difasilitasi). Molekul-molekul yang larut seperti oksigen, CO2, air, dan lemak akan menembus membran sel secara langsung. Kation-kation seperti Na+, K+,dan Ca2+ sangat sedikit sekali yang dapat menembus membran oleh karena tegangan potensial transmembran sel ( dengan bagian luar yang positif) yang diciptakan oleh pompa Na+-K+. Dengan demikian kation-kation ini dapat berdifusi hanya melalui chanel protein yang spesifik. Pada akhirnya ion-ion ini akan berpindah dan saling menetralkan. Misalnya jika diluar sel terjadi muatan positif yang terlalu besar maka tubuh akan mengkompensasinyua dengan mengeluarkan muatan negatif dari intraselular begitu juga sebaliknya. Glukosa dan asam amino berdifusi dengan bantuan ikatan membran-protein karier.6,14
Pertukaran cairan antara ruangan interstisial dan intraselular dibangun oleh daya osmotik yang diciptakan oleh perbedaan konsentrasi zat terlarut nondifusif. Perpindahan air dari kompartemen yang hipoosmolar menuju kompartemen yang hiperosmolar. Dinding kapiler mempunyai ketebalan 0,5μm, terdiri dari satu lapis sel endotel dengan dasar
Universitas Sumatera Utara
membran. Celah interseluler mempunyai jarak 6-7 nm, memisahkan masing-masing sel dari sel didekatnya. Hanya substansi dengan berat molekul rendah yang larut dalam air seperti sodium, klorida, potasium, dan glukosa yang dapat melewati celah intersel. Substansi dengan molekul yang besar seperti plasma protein sangat sulit untuk menembus celah endotel (kecuali pada hati dan paru-paru dimana terdapat celah yang lebih besar).6,15
Pertukaran cairan melewati kapiler berbeda dengan melewati membran sel. Hal ini terjadi mengikuti hukum starling pada kapiler, yang menyatakan bahwa kecepatan dan arah pertukaran cairan diantara kapiler dan ISF, ditentukan oleh tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik koloid (ditentukan oleh albumin). Pada ujung arteri dari kapiler, tekanan hidrostatik dari darah (mendorong cairan keluar) melebihi tekanan osmotik koloid (menahan cairan tetap didalam) sehingga mengakibatkan perpindahan dari bagian intravaskular ke interstisial. Pada ujung vena dari kapiler, cairan berpindah dari ruang interstisial ke ruang intravaskular karena tekanan osmotik koloid melebihi tekanan hidrostatik. Normalnya10% dari cairan yang difiltrasi akan direabsorbsi kembali kedalam kapiler. Cairan yang tidak direabsorbsi (kira-kira 2ml/mnt) akan memasuki cairan interstisial dan dikembalikan melalui aliran limfatik menuju kompartemen intravaskular kembali.6,9
2.9 Pengaturan faal dari cairan dan elektrolit
Intake cairan yang normal dari seorang dewasa rata-rata sebanyak 2500ml, dimana kira-kira 300 ml merupakan hasil dari metabolisme substrat untuk menghasilkan energi.. Kehilangan air harian rata-rata mencapai 2500 ml dan secara kasar diperkirakan 1500 hilang melalui urin, 400 ml melalui pengauapn di saluran napas, 400 ml melalui pengaupan di kulit, 100 ml melalui keringat, dan 100 ml melalui feses. Osmolalitas ECF dan ICF keduanya diregulasi hampir sama dalam pengaturan keseimbangan cairan yang normal dalam jaringan. Perubahan dalam komposisi cairan dan volume sel akan menyebabkan timbulnya kerusakan fungsi yang serius terutama pada otak. Nilai normal dari osmolalitas bervariasi antara 280 sampai 290 mosm/kg.6
Rumus menghitung osmolalitas plasma;
Plasma osmolalitas (mosm/kg) =[Na+] x 2 + BUN + Glukosa
2,8 18
Universitas Sumatera Utara
Dalam keadaan fisiologis plasma osmolaliti hanya dipengaruhi oleh natrium sementara jika dalam keadaan patologis urea dan glukosa turut menentukan osmolalitas plasma. Hal ini misalnya terlihat pada; ditemukan penunrunan natrium tiap 1 mEq/L terhadap peningkatan glukosa tiap 62mg/dl. Pengaturan keseimbangan cairan dilakukan melalui mekanisme fisiologis yang kompleks. Yang banyak berperan adalah ginjal, sistem kardiovaskuler, kelenjar hipofisis, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal dan paru-paru. TBW dan konsentrasi elektrolit sangat ditentukan oleh apa yang disimpan di ginjal.6
2.10 Respon hemodinamik terhadap kekurangan volume cairan
Respon tubuh terhadap dehidrasi dan perdarahan adalah respon tubuh terhadap hipovolemia.Jika kondisi ini tidak ditangani dengan baik maka akan timbul syok. Syok adalah suatu kondisi dimana ketidak normalan sistem pembuluh darah sehingga menyebabkan perfusi organ dan oksigenasi jaringan yang tidak adekuat yang berdampak kepada kematian sel dan jaringan. Dehidrasi dan perdarahan akan menyebabkan berkurangnya curah jantung atau cardic out put (CO). Penurunan curah jantung akan menyebabkan penurunan tekanan darah sekaligus mean arterial pressure (MAP) dimana MAP: CO X Total Peripheral Resistente (TPR). Respon dini yaitu vasokonstriksi pembuluh darah kulit, otot dan sirkulasi viseral dengan tujuan untuk menjamin sirkulasi ke ginjal, jantung dan otak. Hampir selalu bahwa takikardia segagai gejala awal syok. Karena terjadi kehilangan darah, maka timbul usaha tubuh untuk mengkompensasinya, sama seperti dehidrasi. Tubuh berusaha meningkatkan denyut jantungnya sebagai usaha untuk meningkatkan cardiac output. Pelepasan katekolamin endogen akan meningkatkan tahan pembuluh darah sehingga akan meningkatkan tekanan darah diastolik dan akan mengurangi tekanan nadi.6
Respon simpatik ini berupa vasokonstriksi perifer, peningkatan denyut dan kontraktilitas jantung dimana semuanya bertujuan untuk mengembalikan curah jantung dan perfusi jaringan yang normal sehingga mencegah terjadinya syok. Pengurangan volume cairan serta vasokonstriksi menyebabkan perfusi ke ginjal terganggu sehingga merangsang mekanisme renin-angiotensin-aldosteron. Angiotensin II merangsang vasokonstriksi sisitemik dan aldosteron meningkatkan reabsorbsi natrium (dan air) oleh ginjal. Perubahan-perubahan ini meningkatkan curah jantung dengan memulihkan volume sirkulasi efektif dan tekanan darah. Jika kekurangan cairan tidak banyak (500ml), aktivitas simpatik umumnya memadai untuk memulihkan curah jantung. Jika terjadi hipovolemia yang lebih berat (1000ml atau
Universitas Sumatera Utara
 BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Semua sel dan jaringan tubuh mausia terendam dalam cairan yang komposisinya mirip dengan air laut, yang mencerminkan awal evolusi manusia. Agar fungsi sel berlangsung normal komposisi cairan harus relatif konstan. Komposisi cairan tersebut terdiri dari air dan zat terlarut baik yang termasuk elektrolit ataupun yang non elektrolit dimana keduanya saling berhubungan dan saling menyeimbangkan.
Cairan dalam tubuh manusia terbagi manjadi cairan intraselular dan ekstraselular, dan cairan ekstraselular dibagi menjadi cairan interstisial dan intravaskular. Semua pembagian ini pada prinsipnya saling menyeimbangkan. Jika tubuh melewati batas kompensasinya maka diperlukan sejumlah besar cairan intravena untuk mengkoreksi kekurangan cairan. Jika kompensasi ini tidak terjadi atau tidak adanya penanganan yang adekuat maka akan berdampak perfusi ke jaringan akan terganggu bahkan akan mengakibatkan kematian jaringan.
2.1 Molaritas, Molalitas, dan Ekuivalen
Satu mol menyatakan berat molekul yang dinyatakan dalam gram. Satu milimol 1/1000 dari 1 mol, atau beratnya dinyatakan dalam miligram. Molaritas adalah jumlah mol dari zat terlarut perliter larutan. Molalitas menyatakan mol dari zat terlarut per kilogram pelarut. Ekuivalensi biasanya digunakan pada zat yang mengandung ion. Jumlah ekuivalen dari sebuah ion dalam larutan adalah jumlah mol dikalikan dengan muatannya (valensi).6,9
2.2 Osmolaritas, Osmolalitas, dan Tonisitas
Osmosis adalah proses pergerakan dari air yang melewati membran semipermeabel yang disebabakan oleh perbedaan konsentrasi. Proses pergerakan air ini dari yang konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Tekanan osmotik adalah daya dorong air yang dihasilkan oleh partikel-partikel zat terlarut didalamnya. Tekanan osmotik tergantung dari jumlah zat yang tak terlarut didalamnya. Satu osmol sama dengan satu mol pada zat yang tidak dapat dipisahkan. Perbedaan 1 mili osmol per liter antara dua larutan menghasilkan tekanan osmotik sebesar 19,3 mmHg. Osmolaritas dari larutan adalah sama dengan jumlah osmol per
Universitas Sumatera Utara
liter larutan, dimana osmolalitas sama dengan jumlah osmol per kilogram pelarut.Tonisitas adalah istilah yang sering dipertukarkan dengan osmolaritas dan osmolalitas. Sebenarnya, tonisitas menggambarkan efek dari larutan terhadap volume sel. Larutan isotonik tidak mempunyai efek terhadap volume sel, sedangkan larutan hipotonik dan hipertonik akan meningkatkan dan menurunkan volume sel.6,9
2.3 Distribusi cairan tubuh
Komponen terbesar tunggal dari tubuh adalah air. Air bersifat pelarut bagi semua yang terlarut. Air tubuh total atau total body water (TBW) adalah persentase dari berat air dibandingkan dengan berat badan total, bervariasi menurut kelamin, umur, dan kandungan lemak tubuh. Air membentuk sekitar 60% dari berat seorang pria dan sekitar 50% dari berat badan wanita.1 Berikut ini adalah tabel persentase air (TBW) berdasarkan umur;

lebih), maka vasokonstriksi simpatik dan yang diperantarai oleh angiotensi II juga meningkat. Terjadi penahanan aliran darah menuju ginjal, saluran cerna, otot, dan kulit. Sedangkan aliran yang menuju koroner dan otak relatif dipertahankan.7,9
Terapi cairan intravena terdiri dari cairan kristaloid, koloid, atau suatu kombinasi kedua-duanya. Solusi cairan kristaloid adalah larutan mengandung ion dengan berat molekul rendah (garam) dengan atau tanpa glukosa, sedangkan cairan koloid berisi ion dengan berat molekul tinggi seperti protein atau glukosa. Cairan koloid menjaga tekanan onkotik koloid plasma dan mengisi intravaskular, sedangkan cairan kristaloid dengan cepat didistribusikan keseluruh ruang cairan ekstraselular (interstisial).8,13
Ada kontroversi mengenai penggunaan cairan koloid dan kristaloid. Para ahli mengatakan bahwa koloid dapat menjaga tekanan onkotik plasma, koloid lebih efektif dalam mengembalikan volume intravaskular dan curah jantung. Ahli yang lain mengatakan bahwa pemberian cairan kristaloid efektif bila diberikan dalam jumlah yang cukup. Beberapa pernyataan dibawah ini yang mendukung :
1.       
Kristaloid, jika diberikan dalam jumlah cukup sama efektifnya dengan koloid dalam mengembalikan volume intravaskular.

Mengembalikan defisit volume intravaskular dengan kristaloid biasanya memerlukan 3-4 kali dari jumlah cairan jika menggunakan koloid.

Kebanyakan pasien yang mengalami pembedahan mengalami defisit cairan extraseluler melebihi defisit cairan intravaskular.

Defisit cairan intravaskular yang berat dapat dikoreksi dengan cepat dengan menggunakan cairan koloid.

Pemberian cairan kristaloid dalam jumlah besar (> 4-5 L) dapat menimbulkan edema jaringan.

Universitas Sumatera Utara
2.11 Hetastarch
Hetastarch adalah koloid sintetik yang tersedia sebagai cairan 6% dalam saline isotonik. Hetastarch berisi molekul amilopektin yang bervariasi dalam ukuran beberapa ratus hingga satu juta Dalton lebih. Berat molekul rata-rata dari molekulnya setara dengan albumin 5%. Hetastarch sangat efektif sebagai plasma expander dan lebih murah dibandingkan dengan albumin. Lebih jauh, hetastarch bersifat non antigenik dan reaksi anafilaksisnya jarang terjadi tetapi pruritus pernah dijumpai pada beberapa kasus. 20
2.11.1 Fitur
Hetastarch sedikit lebih kuat dari albumin 5% sebagai koloid. Memiliki COP lebih tinggi dari albumin 5% dan menyebabkan ekspansi volume plasma yang lebih besar (sampai 30% lebih besar dari volume infus). Ini juga memiliki waktu paruh eliminasi yang panjang (17 hari), tetapi hal ini menyesatkan karena efek onkotik hetastarch hilang dalam waktu 24 jam.20
2.11.2. Kekurangan
Molekul hetastarch terus dihancurkan oleh enzim amilase dalam aliran darah sebelum dibersihkan ginjal. Kadar serum amilase sering meningkat (2 sampai 3 kali di atas normal) selama beberapa hari pertama setelah infus hetastarch, dan kembali normal pada hari ke-5 sampai hari ke-7 setelah pemberiannya. Reaksi anafilaksis untuk hetastarch yang jelas jarang terjadi (insiden terendah 0,0004%). Uji laboratorium koagulopati dapat terjadi tetapi tidak disertai dengan perdarahan.20
2.12 Spinal Anestesi
Disebut juga spinal analgesia atau subarachnoid nerve block, terjadi karena deposit obat anestesi lokal di dalam ruangan subarachnoid. Terjadi blok saraf yang reversibel pada radix anterior dan posterior, radix ganglion posterior dan sebagian medula spinalis yang akan menyebabkan hilangnya aktivitas sensoris, motoris dan otonom.6,14
Berbagai fungsi yang dibawa saraf-saraf medula spinalis misalnya temperatur, sakit, aktivitas otonom, rabaan, tekanan, lokalisasi rabaan, fungsi motoris dan proprioseptif. Secara umum fungsi-fungsi tersebut dibawa oleh serabut saraf yang berbeda dalam ketahanannya terhadap obat anestesi lokal. Oleh sebab itu ada obat anestesi lokal yang lebih mempengaruhi

 BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Semua sel dan jaringan tubuh mausia terendam dalam cairan yang komposisinya mirip dengan air laut, yang mencerminkan awal evolusi manusia. Agar fungsi sel berlangsung normal komposisi cairan harus relatif konstan. Komposisi cairan tersebut terdiri dari air dan zat terlarut baik yang termasuk elektrolit ataupun yang non elektrolit dimana keduanya saling berhubungan dan saling menyeimbangkan.
Cairan dalam tubuh manusia terbagi manjadi cairan intraselular dan ekstraselular, dan cairan ekstraselular dibagi menjadi cairan interstisial dan intravaskular. Semua pembagian ini pada prinsipnya saling menyeimbangkan. Jika tubuh melewati batas kompensasinya maka diperlukan sejumlah besar cairan intravena untuk mengkoreksi kekurangan cairan. Jika kompensasi ini tidak terjadi atau tidak adanya penanganan yang adekuat maka akan berdampak perfusi ke jaringan akan terganggu bahkan akan mengakibatkan kematian jaringan.
2.1 Molaritas, Molalitas, dan Ekuivalen
Satu mol menyatakan berat molekul yang dinyatakan dalam gram. Satu milimol 1/1000 dari 1 mol, atau beratnya dinyatakan dalam miligram. Molaritas adalah jumlah mol dari zat terlarut perliter larutan. Molalitas menyatakan mol dari zat terlarut per kilogram pelarut. Ekuivalensi biasanya digunakan pada zat yang mengandung ion. Jumlah ekuivalen dari sebuah ion dalam larutan adalah jumlah mol dikalikan dengan muatannya (valensi).6,9
2.2 Osmolaritas, Osmolalitas, dan Tonisitas
Osmosis adalah proses pergerakan dari air yang melewati membran semipermeabel yang disebabakan oleh perbedaan konsentrasi. Proses pergerakan air ini dari yang konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Tekanan osmotik adalah daya dorong air yang dihasilkan oleh partikel-partikel zat terlarut didalamnya. Tekanan osmotik tergantung dari jumlah zat yang tak terlarut didalamnya. Satu osmol sama dengan satu mol pada zat yang tidak dapat dipisahkan. Perbedaan 1 mili osmol per liter antara dua larutan menghasilkan tekanan osmotik sebesar 19,3 mmHg. Osmolaritas dari larutan adalah sama dengan jumlah osmol per
Universitas Sumatera Utara
liter larutan, dimana osmolalitas sama dengan jumlah osmol per kilogram pelarut.Tonisitas adalah istilah yang sering dipertukarkan dengan osmolaritas dan osmolalitas. Sebenarnya, tonisitas menggambarkan efek dari larutan terhadap volume sel. Larutan isotonik tidak mempunyai efek terhadap volume sel, sedangkan larutan hipotonik dan hipertonik akan meningkatkan dan menurunkan volume sel.6,9
2.3 Distribusi cairan tubuh
Komponen terbesar tunggal dari tubuh adalah air. Air bersifat pelarut bagi semua yang terlarut. Air tubuh total atau total body water (TBW) adalah persentase dari berat air dibandingkan dengan berat badan total, bervariasi menurut kelamin, umur, dan kandungan lemak tubuh. Air membentuk sekitar 60% dari berat seorang pria dan sekitar 50% dari berat badan wanita.1 Berikut ini adalah tabel persentase air (TBW) berdasarkan umur;
Tabel 2.3.1 Air tubuh total dalam presentase berat badan Bayi baru lahir
75%
Dewasa
Pria (20-40 tahun)
60%
Wanita (20-40 tahun)
Usia lanjut (60+ tahun)
50%
45-50%


Kamis, 31 Januari 2013

STRUKTUR SOSIAL PELAJARAN KELAS XI


STRUKTUR SOSIAL PELAJARAN KLAS XI

A. Definisi Struktur Sosial
Secara harfiah, struktur bisa diartikan sebagai susunan atau bentuk. Struktur tidak harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur yang berkaitan dengan sosial. Menurut ilmu sosiologi, struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Susunannya bisa vertikal atau horizontal.
Para ahli sosiologi merumuskan definisi struktur sosial sebagai berikut:
$$     George Simmel: struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
$$     George C. Homans: struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat dengan perilaku sosial dasar  dalam kehidupan sehari-hari.
$$     William Kornblum: struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan pola perilaku undividu.
$$     Soerjono Soekanto: struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara posisi-posisi dan peranan-peranan sosial.
B. Ciri-ciri Struktur Sosial
1. Muncul pada kelompok masyarakat
Struktur sosial hanya bisa muncul pada individu-individu yang memiliki status dan peran. Status dan peranan masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika mereka berada dalam suatu sebuah kelompok atau masyarakat.
Pada setiap sistem sosial terdapat macam-macam status dan peran indvidu. Status yang berbeda-beda itu merupakan pencerminan hak dan kewajiban yang berbeda pula.
2. Berkaitan erat dengan kebudayaan
Kelompok masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan. Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai banyak daerah dengan kebudayaan yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan beraneka ragam struktur sosial yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Hal-hal yang memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia adalah sbb: a. Keadaan geografis
Kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah. Masyarakatnya kemudian mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
b. Mata pencaharian
Masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian yang beragam, antara lain sebagai petani, nelayan, ataupun sektor industri.
c. Pembangunan
Pembangunan dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia. Misalnya pembangunan yang tidak merata antra daerah dapat menciptakan kelompok masyarakat kaya dan miskin.
3. Dapat berubah dan berkembang
Masyarakat tidak statis karena terdiri dari kumpulan individu. Mereka bisa berubah dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Karenanya, struktur yang dibentuk oleh mereka pun bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
C. Fungsi Struktur Sosial
1. Fungsi Identitas
Struktur sosial berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok. Kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan dalam latar belakang ras, sosial, dan budaya akan mengembangkan struktur sosialnya sendiri sebagai pembeda dari kelompok lainnya.
2.   Fungsi Kontrol
Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam diri individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain yang berlaku dalam masyarakat. Bila individu tadi mengingat peranan dan status yang dimilikinya dalam struktur sosial, kemungkinan individu tersebut akan mengurungkan niatnya melanggar aturan. Pelanggaran aturan akan berpotensi menibulkan konsekuensi yang pahit.
3. Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal ini dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat berinteraksi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial masyarakat, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.
D. Bentuk Struktur Sosial
Bentuk struktur sosial terdiri dari stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial. Masing-masing punya ciri tersendiri.
1. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi berasal dari kata strata atau tingkatan. Stratifikasi sosial adalah struktur dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan.
Ukuran yang dipakai bisa kekayaan, pendidikan, keturunan, atau kekuasaan. Max Weber menyebutkan bahwa kekuasaan, hak istimewa dan prestiselah yang menjadi dasar terciptanya stratifikasi sosial.
Adanya perbedaan dalam jumlah harta, jenjang pendidikan, asal-usul keturunan, dan kekuasaan membuat manusia dapat disusun secara bertingkat. Ada yang berada di atas, ada pula yang menempati posisi terbawah.
Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi 2:
1. Stratifikasi Sosial Tertutup
Adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan posisi (mobilitas sosial)
2.   Stratifikasi Sosial terbuka
Adalah stratifikasi yang mengizinkan adanya mobilitas, baik naik ataupun turun. Biasanya stratifikasi ini tumbuh pada masyarakat modern.
Bentuk-bentuk mobilitas sosial: 
a. Mobilitas Sosial Horizontal
Di sini, perpindahan yang terjadi tidak mengakibatkan berubahnya status dan kedudukan individu yang melakukan mobilitas.
b. Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas sosial yang terjadi mengakibatkan terjadinya perubahan status dan kedudukan individu.
Mobilitas sosial vertikal terbagi menjadi 2:
#Vertikal naik
Status dan kedudukan individu naik setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
#Vertikal turun
Status dan kedudukan individu turun setelah terjadinya mobilitas sosial tipe ini.
c. Mobilitas antargenerasi
Ini bisa terjadi bila melibatkan dua individu yang berasal dari dua generasi yang berbeda.
c. Stratifikasi Sosial Campuran
Hal ini bisa terjadi bila stratifikasi sosial terbuka bertemu dengan stratifikasi sosial tertutup. Anggotanya kemudian menjadi anggota dua stratifikasi sekaligus. Ia harus menyesuaikan diri terhadap dua stratifikasi yang ia anut.
Menurut dasar ukurannya, stratifikasi sosial dibagi menjadi:
a. Dasar ekonomi
Berdasarkan status ekonomi yang dimilikinya, masyarakat dibagi menjadi:
1)      Golongan Atas
Termasuk golongan ini adalah orang-orang kaya, pengusaha, penguasan atau orang yang memiliki penghasilan besar.
2)      Golongan Menengah
Terdiri dari pegawai kantor, petani pemilik lahan dan pedagang.;
3)      Golongan Bawah
Terdiri dari buruh tani dan budak.
b. Dasar pendidikan
Orang yang berpendidikan rendah menempati posisi terendah, berturut-turut hingga orang yang memiliki pendidikan tinggi.
c. Dasar kekuasaan
Stratifikasi jenis ini berhubungan erat dengan wewenang atau kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang. Semakin besar wewenang atau kekuasaan seseorang, semakin tinggi strata sosialnya. Penggolongan yang paling jelas tentang stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan terlihat dalam dunia politik.
Dampak adanya stratifikasi sosial:
a. Dampak Positif
Orang yang berada pada lapisan terbawah akan termotivasi dan terpacu semangatnya untuk bisa meningkatkan kualitas dirinya, kemudian mengadakan mobilitas sosial ke tingkatan yang lebih tinggi.
b. Dampak Negatif
Dapat menimbulkan kesenjangan sosial
B. Diferensiasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial adalah penggolongan masyarakat atas perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejajar. Jenis diferensiasi antara lain:
a. Diferensiasi ras
Ras adalah su8atu kelompok manusia dengan ciri-ciri fisik bawaan yang sama. Secara umum, manusia dapat dibagi menjadi 3 kelompok ras, yaitu Ras Mongoloid, Negroid, dan Kaukasoid. Orang Indonesia termasuk dalam ras Mongoloid.
b. Diferensiasi suku bangsa
Suku bangsa adalah kategori yang lebih kecil dari ras. Indonesia termasuk negara dengan aneka ragam suku bangsa yang tersebar dari Pulau Sumatera hingga papua.
c. Diferensiasi klen
Klen merupakan kesatuan keturunan, kepercayaan, dan tradisi. Dalam masyarakat Indonesia terdapat 2 bentuk klen utama, yaitu:
a. Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal)
Contohnya yang terdapat pada masyarakat Minangkabau.
b. Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal)
Contohnya yang terdapat pada masyarakat Batak.
d. Diferensiasi agama
Di Indonesia kita mengenal agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghuchu, dan kepercayaan lainnya.
e. Diferensiasi profesi
Masyarakat biasanya dikelompokkan atas dasar jenis pekerjaannya.
f. Diferensiasi jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, masyarakat dibagi atas laki-laki dan perempuan yang memiliki derajat yang sama.